Ibu, aku masih butuh doamu

Malam ini, tiba – tiba aku memikirkan kematian. Seberapa menakutkannya kata itu dipikiran kalian ? Apakah kalian takut?  Hmmm, sebenarnya kita tidak boleh takut mati karena setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Entah di masa apapun, saat sedang melakukan apapun kematian bisa datang jika sudah waktunya. Tapi untuk malam ini, aku hanya ingin satu ya Allah, panjangkanlah umur ibu dan bapakku karena aku masih belum bisa membahagiakan mereka.

Sedih rasanya jika teringat betapa nakalnya diriku dulu. Di usiaku yang sudah melewati fase kepala satu, akhirnya aku bisa sedikit berpikir lebih dewasa. Dimana prioritas utamaku adalah membahagiakan kedua orang tuaku dengan menjadi sebaik baiknya seorang anak. Tidak seperti dulu yang hanya ingin bermain seolah kita harus bersenang – senang setiap saat dan menomor duakan keluarga. Lalu bagaimana sebaik – baiknya seorang anak itu ? Menurutku, dengan menjadi seorang anak yang berbakti kepada orang tua, tidak suka menyakiti hari mereka, soleha dan pastinya memiliki akhlak yg mulia. Ya walaupun aku belum bisa menjalani itu semua sepenuhnya, tapi tidak ada salahnya memulai sedikit demi sedikit, daripada tidak sama sekali hingga akhirnya menyesal dikemudian hari. 

Seharusnya kita yang masih memiliki ibu dan bapak bisa memanfaatkan waktu bersama mereka sebaik mungkin. Karena setiap waktunya masih ada panjatan doa – doa mujarab dari seorang ibu. “Surga ada dibawah telapak kaki ibu”. Masih ingatkan peribahasa itu ? Seorang anak tidak akan masuk surga apabila durhaka pada ibunya dan doa seorang ibu sangat mudah didengar Allah, jadi insyaAllah kalau ibu meridhoi kita Allah juga akan ridho. Masih mau menyia – nyiakan doa ibu yang mudah didengar Allah Sang Pemilik Kehidupan? Pastinya enggak kan ?

Semoga aku dan kamu selalu inget, kalau ibu itu ...
yang selalu menyebut namamu dalam doa - doanya
yang selalu berdoa untuk kesuksesanmu
yang selalu berdoa untuk kesehatanmu dan kesembuhan dari sakitmu
yang selalu menyiapkan masakan terbaiknya saat hari lahirmu
yang selalu menasehatimu saat kau lupa akan kesalahanmu
yang selalu ada waktu untuk mendengarkan keluh kesahmu
yang selalu ikhlas merawatmu
yang rela mempertaruhkan hidup dan matinya hanya untuk mu
Masih maukah kamu menyakiti hati ibumu ?

Aku adalah seorang anak yang masih membutuhkan doa – doamu itu ibu.
Semoga Allah menyayangimu dan menjagamu selalu.

"Ayah, Bunda kucintai kau berdua seperti aku mencintai surga." - Abdurahman Faiz, Untuk Bunda dan Dunia










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Penghujung tahun 2018