Memori Bersama Bapak
Bapak. Entah terbuat dari apa pundak bapak, karena setahu aku, beliau orang paling kuat di keluarga kami. Kuat untuk tidak menangis ketika dunia, menyuruh kami ada di bawah, pun kuat untuk tidak berlebih-lebihan ketika keluarga kami mendapat kenikmatan. Masih ku ingat betul, saat bapak mengantarku pergi ke sekolah TK. Memakai seragam kakhi, menaiki sepeda yamaha jadul berwarna merah, dan selalu mau membelikan aku jajan berbentuk tedy bear di toko pojok di pertigaan sekolah TK ku. Sesampainya di gerbang sekolah, aku yang tak langsung masuk, melihat bapak pergi berangkat bekerja. Sejak saat itu, aku sudah tidak bisa berdamai dengan "kepergian" dan "rasa takut kehilangan". Ya, aku selalu takut bapakku kenapa-kenapa di jalan. Hingga akhirnya, aku selalu menangis ketika ditinggal bapak kerja. Dasar cengeng. Aku juga masih ingat, keluarga kami dulu, memelihara kambing. Karena anak bapak perempuan semua, otomatis, segala ramban, yang mencari ya bapak. Siang itu, langit ...