Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Tuhan, Maaf Diri Ini Masih Hina

Kala hati gundah ruah, bukan Dia yg jadi tempatku bercerita  Kala  nafsu meraung raung , bukannya menjauh malah mendekatinya Kala janji terucap , seringkali mengingkarinya  Tak jarang masih saja terlena tindak tanduk maksiat didepan mata  Harta terbuang sia sia, seolah tak ingatakan wajibnya berderma Kala panggilanNya tlah datang, seringkali pengabaian yang ada  Tuhan maaf, ternyata kami masih terlalu hina

Aroma Mu

Aromamu Aromamu adalah hantu Menghantui dimanapun aku berpijak  Menyergapku laksana aku seorang tawanan Buatku tak bisa berkutik Ini adalah aroma mu  Aroma yg tertinggal ketika raga meninggalkan tempat ini Indra ini begitu kuat sampai aroma orang yg tak lagi disini pun ku ingat

Kepergianmu

Sudah kusebrangi luasnya lautan hanya untuk mencarimu Tlah ku lewati gersangnya padang pasir tuk temukan jejakmu Tapi tak sedetikpun ku cium keberadaanmu Tak sedetikpun ku lihat bayangan mu Kamu Dimana kamu ? Sosok yang kucari Sosok yang kudamba Yang pergi entah kemana Aku masih mencarimu Mencari arti kepergianmu Langit jawab aku Kau yang menyelimuti lingkaran katulistiwa ini kau tau dimana dia dia yang pergi meninggalkan sesak di dada

Sendu

kala itu aku masih dalam sendu tersenyum dengan cucuran air mata aku rapuh aku jenuh aku tertawa dalam kesalahan sampai tawaku mengisahkan tangis sampai kapan kau menghampiriku? kau membunuhku dian-diam kau tusuk aku dengan pedang kekecewaan murkamu sudah terlalu besar aku pergi, mencari pengobat luka ini

Quote Of The Day

Quote by : Dwi Indra (@dindrraa) Kalian begitu dekat. Mengalahkan kedekatan kita. Jarak ini mengusik, menyiksa, membodohi. Megusikku dengan kerinduan, menyiksa ku dengan rindu yang tak terbalaskan, membodohiku dengan bayangan semu yang slalu datang Semua bisa pergi begitu saja jika tak kau tahan, begitupula dengan perasaan ini Mendung bukan berarti akan hujan, dan hujan tak selalu turun saat mendung Semua ini tentang kisah yang tak disengaja, terjalin begitu indah bersama derap langkah waktu Bagaimana bisa aku berkata “aku baik-baik saja” sedang batinku tersiksa Aku sudah terbiasa, karena semua sudah berjalan cukup lama Aku masih baik-baik saja selama aku kuat menahannya Pernahkah kau sadari ada hadirku? Pernahkah kau merasakan sakit hatiku? Sekarang aku gak takut sendiri. Sendiri hanya soal perasaan logikanya ada mereka yang slalu bersamaku Kadang ada rasa dendam, tapi sekuat hati ku redam. Kadang ada rasa lelah tapi sekuat ten...