Tuhan, Maaf Diri Ini Masih Hina

Kala hati gundah ruah, bukan Dia yg jadi tempatku bercerita 
Kala  nafsu meraung raung , bukannya menjauh malah mendekatinya
Kala janji terucap , seringkali mengingkarinya 
Tak jarang masih saja terlena tindak tanduk maksiat didepan mata 
Harta terbuang sia sia, seolah tak ingatakan wajibnya berderma
Kala panggilanNya tlah datang, seringkali pengabaian yang ada 
Tuhan maaf, ternyata kami masih terlalu hina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Bidadari ibu dan bapak.