Tentang aku, buku, dan kekalahanku

Assalamuallaikum dan selamat malam.

Malam ini saya ingin mengisi waktu luang yang sebenarnya nggak luang. Hehe. Sebenarnya saya harus belajar untuk UTS disisi lain ini saya harus tidur karena ini bukan jam tidur kebiasaan saya. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya dalam memilih buku dan asal mula saya gemar membeli buku. 

Buku, bagi sebagian orang benda ini sangat membosankan menurut mereka. Entah itu karena bentuknya yang tebal, terlalu banyak kata - kata, membosankan, dan masih banyak opini-opini lain. Yhaaa, it is your right to judge something. Saya pernah mengalami masa - masa itu dulu. Saat pelajaran yang tidak saya suka, benar saya membeli buku tapi jarang sekali saya baca jadi sia - sia kan? Membuang - buang uang dan akhirnya menyesal. Bukan karena uangnya, tapi karena saya kehilangan kesempatan untuk memiliki pengetahuan dari buku tersebut. Saya masih ingat sekali, ketika saya duduk dibangku SD saya sangat menyukai IPS sehingga saya banyak membaca buku IPS, saat itu saya duduk dibangku kelas 5 tapi buku yang saya baca adalah buku IPS kelas 6. Akhirnya saya terpilih untuk mewakili sekolah saya lomba cerdas cermat bidang pengetahuan umum dan alhamdulillah juara 1. Dari sini saya menangkap sesuatu, yaitu cintai apa yang kau tekuni. (Dari cinta saya kepada pelajaran IPS waktu itu, saya menjadi sering membaca buku dan akhirnya saya bisa mendapatkan juara.) Pengalaman lain yaitu saat saya duduk dibangku SMP. Saya senang sekali dengan pelajaran IPA, IPS dan Matematika. Waktu itu kelas 7 SMP, saya senang sekali dengan pelajaran biologi saya sering membaca buku-buku milik kakak saya yang diberikan kepada saya. Saya masih ingat, waktu itu kelas 7 belum diajarkan tentang ginjal, tapi saya karena senang yasudah belajar saja dan akhirnya saya dipilih buat mewakili SMP buat olimpiade Biologi, walaupun kalah sih tapi setidaknya ikut saja. Saya tidak pernah kecewa dengan kekalahan saya selama ini dan pengalaman kekalahan itu banyak datang saat saya duduk dibangku SMP, saya menikmati itu. Banyak sekali piagam saya, tapi piagam peserta. Wkwkw. Tapi sesuatu keajaiban datang, untuk pertama kalinya ke Surabaya karena mewakili sekolah di perlombaan yang diadakan salah satu provider ternama, tidur dihotel mewah sekali, lombanya di gedung yang menjulang tinggi lantai 16 kalau tidak salah, wah kota Surabaya yang indah, batin saya. Finalis. Presentasi pakai Bahasa Inggris. Wah Indah ! Pengalaman berharga yang tidak pernah  akan pernah saya lupakan!. Waktu pun berlalu, ketika saya duduk dibangku kelas 9 saya akrab sekali dengan guru IPA. Saya mencintai IPA lagi, saya sering mengerjakan buku fisika tanpa disuruh dan akhirnya gurunya mengenal saya, saya selalu diberi buah markisa dan beliau sering mengelus kepala saya yang membuat kepercayaan diri saya bertambah dan tambah semangat belajar :( (Mr. Supaat. May Allah bless you with healthness, secure and happiness). 

Jeng jeng.... Saat SMA saya bukan siapa - siapa. Saya tenggelam dikerumunan orang - orang hebat, cuma ikut ekstra bola voli yang masuknya saja jarang :3.Tapi, kegemaran saya membaca novel, dan buku - buku selain buku pelajaran berawal dari sini. Waktu itu, saya ikut perlombaan yang diadakan fakultas kedokteran di Jember. Saya bersama rombongan dari SMA berangkat dan menginap di Jember bersama, dan kami meluangkan waktu ke Gramedia karena di Banyuwangi belum ada. Taraaaa buku pertama saya adalah Notes From Qatar 2 karangan Muhammad Assad. Buku itu bagussss banget, isinya tentang kejaiban sedekah. Lalu kegemaran itu merambat, sampai akhirnya aku punya beberapa koleksi buku bergenre religi dan motivasi. Aku tidak terlalu tertarik dengan buku cinta -cintaan, oleh karena itu aku nggak pernah beli tapi kalau dikasi ya mau-mau aja. Haha. 

Masihkah kau berjaya? Apakah kau yakin jalanmu selalu indah ?
Sebelum kuliah di kampus ini, saya mengalami 3x kegagalan masuk Universitas. Kebanyang sedihnya, ngilunya, putus asanya. Tapi semua terbayar, ketika jurusanmu yang sekarang adalah jurusan yang memang benar - benar sesuai passion kamu dan sesuai ridho orang tuamu. Tapi ada yang belum, saya belum menang. Wehehehe, doain ya biar saya bisa seperti dulu, yang "gak masalah kalah, yang penting mencoba." doakan misi saya berhasil. (Aamiin). Kegemaran mengoleksi buku ini terbawa sampai kuliah, tapi genrenya tetep sama, motivasi, religi, psikologi dan novel motivasi. Saya memilih buku yang dapat membawa perubahan pada cara pemikiran saya. Ya, merubah pemikiran saya yang awalnya tertutup menjadi terbuka dan dapat memahami hal-hal baru. 
Saya harap saya bisa bersahabat dengan buku
Saya harap saya bisa mencintai ilmu
Saya harap saya bisa mengamalkan ilmu itu 

Enggak, aku gak takut kalah. Aku harusnya takut kalau aku ini gak berkontribusi apa - apa untuk sekolahku, untuk keluargaku dan untuk diriku sendiri selama aku hidup. Semangat !
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Penghujung tahun 2018