Kemari.
Kemarilah, duduk.
Akan aku ceritakan jalanan berliku yang ku tempuh di setiap pagiku
Ada apa disana?
Bagaimana disana?
Mengapa?
Hari demi hari
Akan memberikan jawaban yang berbeda-beda.
Kamu tau kakek tua yang membawa hasil kebunnya berjalan kaki menuruni gunung setiap hari?
Menanti nanti, truk mana yang akan membawanya naik, atau membawanya turun.
Penantiannya pasti, penuh ketidak pastian.
Atau, apakah lelahnya akan terbayar tuntas keesokan harinya?
Tidak tahu.
Kamu tau kakek tua yang mengayuh sepeda tuanya sambil membonceng dua papan bambu setiap paginya?
Apakah selalu ada yang membeli?
Tidak tahu, sudah pasti kakinya akan pegal dan kayu itu berat sekali, gumamku.
Kamu itu terlalu berisik, ditengah hiruk pikuk yang sudah ramai.
Semua punya lelahnya masing-masing.
Semua, juga punya "cukup" yang berbeda-beda.
Sungguh kita hanya sedang bermain peran.
Kamu, juga sedang memainkan peranmu kan?
Komentar
Posting Komentar