Pada suatu hari, di suatu tempat yang bernama "dunia" hiduplah dua orang bernama "mengeluh" dan "menyerah". Mengeluh memiliki usia lebih muda daripada menyerah, selain itu mengeluh memiliki badan yang sehat dan otak yang masih berfungsi dengan baik hanya saja batinnya mudah dikalahkan oleh nafsu. Sedangkan menyerah memiliki badan yang sehat, namun otaknya tidak bisa berpikir jernih dan batinnya sama-sama mudah dikalahkan oleh nafsu. Jika mengeluh bertemu dengan menyerah , mereka akan sama-sama dalam mala petaka. Oleh karena itu seorang wanita mencoba untuk memisahkan mereka. Wanita itu mengurung menyerah disuatu tempat yang tidak bisa dijamah oleh mengeluh begitupun menyerah tidak bisa kabur darisana. Wanita itu pergi bersama mengeluh kesuatu tempat namun masih diwilayah "dunia". Walaupun wanita itu menyelamatkan mengeluh dari jahatnya menyerah, sebenarnya wanita itu sangat membenci mengeluh hanya saja dia tidak bisa untuk teru...
"Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Mulai Lelah Lelah Dan Tak Bersinar Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan Bila Ku Ingin Terbang Terbang Meninggalkanmu" - So7 (Sahabat Sejati) Assalamualaikum ... Disini aku pengen cerita sedikit tentang istimewanya mereka, sahabatku. Sebenarnya aku punya banyak temen akrab, beneran. Tapi hanya beberapa yang jadi sahabat. Kenapa? Mungkin ada yang bilang "Ah iin pilih-pilih temen." Lha emang kalau ketemu terus temenan bisa langsung disebut sahabat? Enggak kan? Jadi disini Aku mengartikan bahwa butuh proses untuk mengubah status teman menjadi sahabat . :) Namanya Fajariana Fitriani dan Gusfita Trisna Ayu Putri. Panggil aja mereka Fitri dan Vita. Awalnya, aku kenal sama Fitri dulu. Pas kelas 9 SMP, temenku Dessy ngenalin aku sama Fitri ceritanya hari itu aku nginep di rumahnya Dessy di daerah Ketapang. Pas malem harinya aku diajak main kerumahnya Fitri. Eh dia kayak ramah gitu, ak...
Sebelum tahun ini benar-benar berakhir, aku ingin berterimakasih dan juga minta maaf kepada diriku sendiri. Maafkan aku, atas pencapaian-pencapaian yang lambat, target-target yang mundur dan bahkan beberapa tak terlaksana. Maafkan aku, tabunganku masih belum penuh karena seringnya menuruti nafsu perut dan pikiran. Maafkan aku, akhlakku masih buruk, tingkahku masih kurang baik dan perkataanku masih sering menyakiti sekitarku. Maafkan aku, hatiku masih belum tertata dengan rapi, luka lamaku masih kubiarkan separuh basah dan memori burukku masih sering ku panggil. Maafkan aku, yang mengutamakan berkeluh kesah dibandingkan syukur dan menerima. Tapi, aku juga harus berterimakasih atas sahabat-sahabat yang masih setia menemani, mendengarkan cerita di pagi, siang dan malamku. Terimakasih untuk semua yang tetap tinggal disaat yang lain pergi. Terimakasih atas diriku yang tidak pernah menyerah untuk mewujudkan mimpinya walaupun harus diiringi isak tangis yang seringkali terjadi ketika i...
Komentar
Posting Komentar