aku gak pantes mengeluh, aku bisa sembuh

Ya Allah, terimakasih telah memberiku sakit. Aku hanya ingin berprasangka baik. Aku masih ingat tiap detik langkahku dirumah sakit selalu saja banyak yang membuatku bersyukur. Aku diberi sakit tapi aku masih bisa berjalan, aku masih bisa melihat, aku masih bisa mendengar, aku masih bisa tersenyum ceria, dan masih banyak lagi yang masih bisa aku lakukan.
Setiap kontrol, aku selalu bertemu seseorang dengan sakit yang berbeda - beda. Dan Alhamdulillah, akulah yang termuda. Banyak sekali pelajaran yang kudapat dari mereka. Satu bulan yang lalu, aku bertemu seorang tentara ia juga merupakan pasien. Aku banyak belajar darinya, walaupun beliau sakit lambung dan batu empedu tapi beliau sangat ceria. Beliau masih sering tersenyum dan bercanda bersama pasien dan pengunjung lain "harus bahagia."sepertinya itu adalah kunci kesembuhan. Lalu sekitar 2 minggu yang lalu aku bertemu dengan seorang wanita lansia yang juga sedang menunggu antrian di apotek rawat jalan. Beliau memberi nasehat yang sangat banyak. Kata - katanya yang saya ingat adalah "Bagaimanapun yang menyembuhkan kan Allah, dokter hanya perantara." Iya, saya punya Allah. Sakit ini dari Allah dan pasti ada penawarnya. Mengubah pola pikir dan pola hidup misalnya. Saya percaya, dengan kita mengandalkan Allah disetiap urusan kita maka Allah akan permudah urusan kita. Dekati Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Taati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. 
  

Yang selalu saya ingat adalah saya merasa saya baik - baik saja, dan tiba - tiba ada sesuatu yang menggerogoti tubuh saya. Selebihnya beri yang terbaik untuk yang tersisa, lakukan yang terbaik untuk agama, keluarga dan sahabat tercinta.
Semangat!
Allah engga suka hamba yang bersikap lemah.
InsyaAllah saya bisa melewati ini dengan baik.
Saya akan sembuh. 
aamiin.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Penghujung tahun 2018