Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

the 4 AM thoughts

Saya tidak pergi.  Saya disini.  Sampai kapanpun, tetap disini.  Saya terbelenggu.  Tapi tidak dengan otak ini. Ia berkelana, kesana kemari.  Mencari-cari..  Bagaimana gerangan cara keluar dari kerumitan ini. 

the 11 pm thoughts

Allah itu, gaakan nempatin kamu di suatu tempat yang kamu ga bisa ngatasinnya.  Jadi kalau sekarang kamu mikir kok jalannya sulit banget ya, itu kamu bisa kok melaluinya. Coba sabar, doa dan usahanya dikencengin lagi 🥰

Aku, yang berkaca.

Tenang.  Jika pada suatu hari sehabis sholat kudengar murojaah seseorang.  Indah.  Jika suatu hari aku kebingungan, kutemui seseorang yang dapat meyakinkan dengan ilmu. Cantik.  Ketika ku tahu, isi kepalanya penuh ilmu dan perilakunya yang beradab.  Tapi,  Kuambil kaca laku kupandang siapa aku.  Tak ku temui harapanku, pada diriku sendiri. 

Yang tenang, kan ada Tuhan.

Iya, gak papa kok berorientasi ke depan.  Tapi, jangan lupa ya? Kamu punya Tuhan.  Kadang yang terjadi, gak seperti yang kamu harapkan.  Tapi tau gak? Menurut Tuhan, itu yg terbaik buatmu loh.  Kalau kamu mikir, kenapa yang dikasi ujian kamu dan bukan orang lain..  Berarti Tuhan percaya sama pundakmu, yang kuat itu.  Sekeras dan semengerikan apa hidup yang kamu jalani, kamu harus inget..  Kamu gak sendirian, kamu punya Tuhan yang Maha Pelindung. 😊

Perasaan Malam Ini

Biasanya aku diantara hiruk-pikuk kendaraan, duduk di sebuah rumah makan atau berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan.  Tapi, malam ini, dan beberapa malam setahun ini aku hanya disini.  Di depan layar ponselku, ditemani suara bisingnya kendaraan.  Aku suka ramai, akupun suka sepi.  Ramai bagiku adalah inspirasi.  Sepi bagiku adalah tenang.  Tapi, malam ini aku rindu.  Rindu kota yang biasa membuatku ramai.  Andai, bisa kembali disana...  Walau sehari saja.. 

the 4 AM thoughts

Karena Dia meletakkan ini semua di pundakku, maka aku meyakini bahwa aku bisa melaluinya.  Karena apapun yang Dia beri, adalah yang terbaik bagiku. 

Memaafkan, untuk lepas.

Memaafkan, untuk siapa dan apa saja yang sempat membesitkan luka, membesitkan kecewa, pun membesitkan air mata.  Memaafkan, bukan berarti akulah pusat salah semuanya.  Walaupun, mungkin dan bahkan bisa saja.  Memaafkan, untuk melepaskan apapun yang memberatkan pundak.  Memaafkan untuk tenang dan bahagia. 

Barangkali, kamu lupa tujuanmu.

Akhirnya aku sampai di titik ini.  Titik dimana aku harus menentukan jalan mana yang harus aku pilih sendiri.  Tujuanku, tidak banyak.  Hanya di suatu tempat, dimana Allah ridha.  Tujuanku, tidak banyak.  Hanya di suatu tempat, dimana kedua orang tuaku bisa menikmati masa tua nya, dengan bahagia. Dimana mereka tidak perlu meneteskan keringat banyak-banyak, untuk sesuap nasi di dunia.  Tujuanku, tidak banyak.  Hanya di suatu tempat, dimana aku bisa memberikan secuil pengetahuan, kepada mereka murid-muridku.  Jadilah orang yang baik, dan bermanfaat di manapun kamu ya? Allah bersamamu.