Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Aku menyukai keduanya.

Gambar
Aku bukan anak seni rupa, apalagi anak sastra tapi aku hanyalah seorang gadis calon guru SD yang menyukai keduanya !  Hehehe, kalimat diatas hanya sebuah pembelaan ya. Sebenarnya banyak alasan kenapa aku suka gambar sih? gambaran jelek juga. Kenapa kamu buat blog? sok-sokan nulis biar dikata penulis. Aamiin tuh aamiin ya kali aku bisa jadi seorang guru SD yang berkecimpung di dunia seni dan bisa merilis beberapa buku. Alasan kenapa aku menyukai seni rupa yaitu karena aku bisa melampiaskan apa yang aku rasakan melalui gambaran dan warna-warna yang tergores. Biasanya aku bisa tenang dan mendapatkan kepuasan tersendiri setelah karya itu berhasil.....walaupun jelek kata orang. So why do you like literature? Cause i like poem dan quotes! Sastra oh sastra. Dengan sastra aku bisa mengabadikan apa yang aku pikirkan dengan tulisan. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untu...

Ingatan yang tak pernah ku harapkan

Aku memandangi layar handphone yang mati dari beberapa menit lalu. Sesekali aku menggeser layar dan mengecek apakah ada balasan darimu yang tiba-tiba menghubungiku akhir-akhir ini. Chat yang daritadi kubiarkan terbuka, nyatanya masih sama. Tidak ada penambahan dalam percakapannya.  Ah menunggu adalah hal yang paling tidak ku suka. Menunggu balasan chat mu salah satunya, tapi apa alasanku untuk menunggunya? Sebenarnya aku sudah berjalan jauh darimu, mungkin sebelum hari dimana kau menghubungiku, aku sudah bisa berdiri sendiri namun sekarang aku harus merangkak lagi. Merangkak untuk membiasakan diri, tanpamu. Tanpa siapapun yang orang biasa menyebutnya teman dekat, pdkt an, pacar, ataupun gebetan. Ah bodo amat tentang semua sebutan itu.  Tiba-tiba layar handphone yang daritadi tergeletak dihadapanku itu hidup. Sebagai orang yang selalu berusaha membaca pesan orang lain, aku pun segera melihatnya. Kamu. Balasan darimu. Waktumu untuk membalas pesanku rasanya tak sebanding...

Quotes Of [Ivan & I ] The Day !

Ivan Aditama.  Aku bertemu dengan dia 4 tahun yang lalu, tepatnya saat aku duduk di bangku kelas 1 SMA. Kita tidak saling kenal, kelas kita juga tidak bisa dianggap dekat. Tapi karena dia sering mengunjungi kelasku entah apa alasannya aku pun mulai mengenalnya.  Kesan pertamaku yaitu dia adalah seorang yang blak-blakan, humoris, baik hati, friendly dan sedikit malunya. Pasalnya, dia tidak sungkan menyapaku dan memanggilku si ceria padahal kita tidak saling kenal.  Waktu terus  berlalu dan kitapun mulai akrab. Aku dan Ivan sepertinya mempunyai keunggulan yang sama yaitu mengorganisir sesuatu (mungkin dia lebih jago). Kita sering mengumpulkan teman-teman untuk diajak jalan-jalan. Alhasil sudah beberapa kali aku jalan-jalan sama dia dan beberapa anggota gengnya [JBNZ].  Mantannya pernah bercerita kepadaku, "Ivan itu dewasa, kalau ada masalah cerita aja ke dia."  YHA. Aku sering cerita ke dia, mulai masalah cinta, sahabat, galau kadang kalau ga...

Salahku

Entah sudah berapa banyak detik yang telah terlewat Bukan untuk menunggumu kembali Tapi untuk menyembuhkan luka di hati Kamu bohong Jika ada dua cinta Kamu bohong Jika ada dua ketulusan Kamu bohong Jika rindu namun tak ingin bertemu Kamu dan semua kebohonganmu Salahku yang tak segera menutup lukaku Salahku yang masih saja mempercayaimu Salahku yang menganggap cintamu, hanya untukku DI

Ibuk...

"Walaupun harus ngirit-ngirit ibuk bisa nguliahin kamu." Begitu kalimat yang kudengar dari mulut ibuku sore ini. Aku memang seorang mahasiswa semester tiga. Aku bukan anak orang kaya yang apa - apa bisa minta dibeliin dan langsung keturutan.  Tidak. Aku bukan anak seperti itu. Dari kecil, aku sudah dituntun untuk sesederhana mungkin. Ada atau tidak ada, kesederhanaan itu perlu. Ibuku tidak suka anak gadisnya banyak gaya, ibuk selalu mengutamakan kualitas bukan kuantitass.  Anak gadisnya harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan mengerjakan tugas sekolah dengan sebaik-baiknya.  "Nyetrika gak perlu belajar, masak gak bisa?" "Ibuk dulu kerumah sakit sendirian, gak ada yang ngantar. Punya mulut ya digunakan untuk bertanya." "Ibuk dulu kalau membaca bersuara." "Ibuk dulu seneng kalau disuruh nyetrika." Ibuk. Rasanya gak bisa hidup tanpa beliau. Bersyukur masih ada beliau disisa umurku yang tak tau kapan akan diberhe...