Ingatan yang tak pernah ku harapkan
Aku memandangi layar handphone yang mati dari beberapa menit lalu. Sesekali aku menggeser layar dan mengecek apakah ada balasan darimu yang tiba-tiba menghubungiku akhir-akhir ini. Chat yang daritadi kubiarkan terbuka, nyatanya masih sama. Tidak ada penambahan dalam percakapannya.
Ah menunggu adalah hal yang paling tidak ku suka. Menunggu balasan chat mu salah satunya, tapi apa alasanku untuk menunggunya? Sebenarnya aku sudah berjalan jauh darimu, mungkin sebelum hari dimana kau menghubungiku, aku sudah bisa berdiri sendiri namun sekarang aku harus merangkak lagi. Merangkak untuk membiasakan diri, tanpamu. Tanpa siapapun yang orang biasa menyebutnya teman dekat, pdkt an, pacar, ataupun gebetan. Ah bodo amat tentang semua sebutan itu.
Tiba-tiba layar handphone yang daritadi tergeletak dihadapanku itu hidup. Sebagai orang yang selalu berusaha membaca pesan orang lain, aku pun segera melihatnya. Kamu. Balasan darimu. Waktumu untuk membalas pesanku rasanya tak sebanding dengan bagaimana rasanya jadi seorang penunggu balasan. Aku. Aku yang termenung bersama rindu yang tak pernah kusampaikan itu seketika layu, ah siapa aku.
Aku sadar diri bahwa aku hanyalah seseorang yang pernah singgah di masa lalumu. Kisah kita sudah terkubur oleh waktu, terkubur dan penuh debu. Ah tapi hati ini, perlahan masih merindukan kenangan-kenangan itu. Salahku yang tak pernah berani untuk bertanya, adakah rindumu untukku?
Semua sudah berakhir. Kisah kita hanya hidup di masa lalu. Mengharapkan pengulangan kisah adalah suatu kesalahan. Mungkin pesan mu malam itu hanyalah pertanda bahwa kamu sedang bosan bukan? Nyatanya sekarangpun sunyi, senyap tiada percakapan. Mungkin rinduku ditakdirkan untuk tak terbalaskan karena mendekat belum tentu membaikkan iman.
Ingatan yang tak pernah ku harapkan adalah ingatan tentang mu. Tentang rinduku yang tak pernah terbalas, tentang kasih sayang yang tercurah dalam ember yang berlubang dan tentang penantian yang tak sebanding dengan kehadiran.
untuk laki-laki yang seringkali kurindukan
yang enggan membalaskan kerinduan
dengan pertemuan.
D.I
everytime you miss someone remember this, "Dost istersen, Allah yeter." if you need a friend, Allaah is enough(:
BalasHapusbeen waiting for your english writing, though! keep up the good words!
Thanks for ur advice bae!!! okay i hope i'll finish that program :D
Hapus