Dibunuh ekspektasi.
Kemarilah dan duduk disampingku.
Aku akan ceritakan, betapa menyakitkannya terlalu percaya dan berharap kepada manusia.
Aku akan ceritakan, betapa dinamisnya kehidupan dan hati para manusianya.
Aku akan ceritakan, betapa sakitnya dikecewakan oleh seseorang yang kamu kira tidak akan mengecewakanmu.
Harusnya, aku lebih bisa berdiri dengan gagah.
Hidup tanpa ekspektasi apa-apa.
Hidup tanpa mengharapkan apa-apa, dari manusia.
Ya, aku harus lebih berani dan percaya diri.
Pada kaki mungilku yang selalu menemani, kemanapun pikiranku menginginkan langkahnya.
Setelah dibunuh beberapa kali oleh ekspektasi, aku tetap ingin bangkit.
Mencari puing -puing, diriku yang dulu.
Komentar
Posting Komentar