Untukmu, sahabatku
"Pegang Pundakku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Mulai Lelah
Lelah Dan Tak Bersinar
Remas Sayapku, Jangan Pernah Lepaskan
Bila Ku Ingin Terbang
Terbang Meninggalkanmu" - So7 (Sahabat Sejati)
Assalamualaikum
...
Disini
aku pengen cerita sedikit tentang istimewanya mereka, sahabatku.
Sebenarnya
aku punya banyak temen akrab, beneran. Tapi hanya beberapa yang jadi sahabat.
Kenapa? Mungkin ada yang bilang "Ah iin pilih-pilih temen."
Lha
emang kalau ketemu terus temenan bisa langsung disebut sahabat? Enggak kan?
Jadi disini Aku mengartikan bahwa butuh proses untuk mengubah status teman menjadi
sahabat. :)
Namanya Fajariana Fitriani dan Gusfita Trisna Ayu Putri.
Panggil aja mereka Fitri dan Vita. Awalnya, aku kenal sama Fitri dulu. Pas
kelas 9 SMP, temenku Dessy ngenalin aku sama Fitri ceritanya hari itu aku
nginep di rumahnya Dessy di daerah Ketapang. Pas malem harinya aku diajak main
kerumahnya Fitri. Eh dia kayak ramah gitu, aku juga tipe anak yang welcome
dan suka punya temen baru. Fitri itu anaknya pinter. Aku dulu smsan sama dia
pake bahasa inggris lo! Walaupun bahasa inggrisku jelek tapi kita saling
belajar. Keren kan? Baru kenal langsung smsan dan klop. Akhirnya kita
terus-terusan smsan tuh sampek akhirnya kita daftar di SMA yang sama. Yap! SMA
N 1 GLAGAH. Kita ikut tes kelas akselerasi dan kelas pengayaan. Setelah tes,
beberapa minggu kemudian pengumumannya muncul. AKU LOLOS !!! FITRI JUGA
LOLOS!!! Kita seneng banget tuh, urutan antara aku dan fitri juga ga begitu
jauh. Kalau ga salah Fitri urutan belasan dan aku nomor 26. Ga jauh kan?
masih keren, hehehe. Kita berharap bisa sekelas. Eh ternyata sama Allah kita
tambah didekatkan, kita sekelas! Mungkin Allah mengirimkan dia buat jadi
karibku ya. Kita masuk dikelas X3. Nah setelah dikelas itu aku baru kenal yang
namanya Gusfita.
Waktu terus bergulir, Aku, Fitri, Gusfita sering main bareng,
kumpul bareng. Fitri sering kerumahku, rumahnya jauh di Ketapang jadi kadang
kalau ada kegiatan sekolah dia singgah dirumahku. Aku seneng rumahku rame. Lambat
laun rumahku tambah rame. Temanku tambah banyak, ya gak masalah sih.
Pintu rumahku selalu terbuka untuk teman dan sahabat-sahabatku.
Fitri, Gusfita, mereka sama-sama takut sama kucing sedangkan
dirumahku banyak kucing. Lucu aja gitu liat mereka ketakutan. Lambat laun aku
terbiasa, keluargaku juga seneng kalau temen-temenku banyak yang kerumah.
Kelas XI. Rasanya sedih gitu liat Fitri sekelas sama Gusfita
nah aku sendirian di IPA 1. Mereka di IPA 2. Tapi..... kita masih sering
berkomunikasi :D. Mau beda kelas atau
egak, si Fitri masih sering kerumah, Gusfita juga sering kerumah walaupun cuma
leye-leye di kasur. Aneh ya? Rumahku gak sebagus istana tapi mereka betah.
Alhamdulillah J
Kelas XII. Jadi ceritanya ini sibuuuuuuk banget, Fitri pernah
kerumahku mau singgah tapi aku lagi sibuk diluar, eh dia nyelonong aja mah
soalnya apa ? Ibuku sudah percaya sama dia. kebayang kan gimana enaknya punya
sahabat yang akrab juga sama orang tua kita? Aku pernah nih nginep dirumahnya
pit, orang tua pit juga alhamdulillah welcome ke aku, aku dimasakin onde-onde! Enak
bangeeet. *Pit itu Fitri ya, hehe. Mama Gusfita juga alhamdulillah welcome ke
aku, kalau aku dirumah Ujus, aku disuruh makan yang banyak. Mungkin gara-gara
aku gemuk dan doyan makanan apa aja.
Semua haru ada disini, waktu itu pengumuman SNMPTN ya, Fitri
lolos kedokteran gigi unair, Gusfita lolos kedokteran umum unej dan aku GAGAL. Aku
mengalami kegagalan yang bertubi-tubi. Apakah aku sedih? Pasti. Apakah aku
menyerah? Tidak. Yang bikin haru itu, dibalik kegagalanku mereka memberikan aku
semangat tanpa henti. Fitri pernah mengirim pesan singkat kepadaku yang inti
dari isinya “Iin ojo sedih yo, aku selalu berdoa gawe kuwe”. Kamu
jangan sedih, aku selalu berdoa untukmu. SBMPTN aku gagal, UM tahap 1
aku gagal. Tapi aku tidak berputus asa, tinggal 1 kesempatan kuliah S1 dan aku
lolos. Siapa yang gak takut? Sedih itu pasti. PASTI, ketika sahabat-sahabatmu
sudah sampai di pintu gerbang, kamu masih mencari pintunya. Tapi ALLAH MAHA BAIK. Allah gak bakalan
ngecewain hamba-Nya, Allah bikin aku sedih biar aku selalu inget Allah, Allah
memberi aku Fitri dan Gusfita buat jadi sahabat yang gak hanya ada pas seneng
tapi juga pas aku di titik paling rendah bahkan saat aku jatuh se
jatuh-jatuhnya mereka mengulurkan tangannya untuk membawaku keatas. Mereka suka
ngingetin aku dalam hal apapun.
“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.”
(QS. Az-Zukhruf;67)
Semoga persahabatan kita adalah persahabatan yang dilandasi
ketakwaan. Terimakasih, semoga kalian membaca tulisan ini sahabatku.
Gusfita Trisna - Fajariana Fitriani - Dwi Indrawati |
Komentar
Posting Komentar