Aku lupa "sederhana"

Kemarin, mungkin aku lupa kalau bahagia itu sederhana. Aku lupa kalau dengan menjadi "sederhana" saja aku sudah bisa bahagia. Entah, mungkin karena kemarin-kemarin juga aku terlalu sering melihat ke atas, atau mungkin aku sedang mengikuti standar kebahagiaan orang-orang disekitarku? ehm. Ada yang salah? jelas ada. Aku sendiri yang salah, aku lupa dengan prinsipku, aku lupa sama prinsip hidup sederhanaku, dan lupa kalau merasa "cukup" itu menenangkan.. Berpenampilan sederhana, makan sederhana, berkerudung sederhana, berdandan sederhana, njajan sederhana. Ya, untuk beberapa hal kurasa cukup sampai disini saja kelupaanku. :) Saatnya kembali, menjadi diriku yang dulu gak serempong ini. Sebenarnya aku juga takut standar hidupku akan naik kalau balik ke perantauan, tapi hati manusia siapa yang tau... 


Memasang standar kebahagiaan yang terlalu tinggi sama saja menyakiti diri sendiri
Sederhana saja, asal jiwamu bahagia tak apa

-d.i-
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Penghujung tahun 2018