Cinta Abidzar

Dahulu kala, di sebuah negeri yang bernama Aslabana tinggalah sebuah pria bernama Abidzar. Dia sangat terkenal dengan kesederhanaan dan ketaatannya kepada Agamanya. Tidak heran, dia besar dilingkungan yang agamis, ayahnya adalah pemilik dan pengasuh pondok pesantren didaerahnya sedangkan ibunya adalah anak dari seorang Kyai. Suatu ketika, Abidzar disuruh ibunya pergi ke pasar untuk membeli kelapa. Sesampainya di pasar, matanya menatap sesuatu yang membuatnya tak bisa memalingkan pandangannya. Ya, apalagi? Seorang gadis, berkerudung panjang dan berpakaian sederhana sedang mengukir senyum manisnya. Siapa gerangankah dia? Abidzar mulai bertanya-tanya. Hati dan pikirannya masih terpaku pada wanita itu. Namun ia tersadar, berlama-lama memandang seseorang yang belum halal bukanlah sebuah kebaikan. Ia pun kembali melanjutkan perjalanannya di pasar. Suatu ketika, Abidzar memberanikan diri menyatakan maksud hatinya kepada Ayahnya.
"Ayah, sebenarnya ada yang Abi ingin bicarakan kepada Ayah."
" Bicaralah nak, ayah akan mendengarkan ceritamu."
"Kemarin, ketika ibu menyuruhku ke pasar, aku melihar seorang wanita. Ia sangat cantik, ditambah kerudung panjang yang menghiasi kepalanya. Hatiku berdebar ayah, dan sampai sekarang aku masih sering terbayang tentangnya."
"Itu adalah cinta nak, yang ketika kamu memandangnya berdebar hati kamu. Ngomong-ngomong, ayah juga ingin bicara sama kamu. Kemarin, Kyai Hasyim kerumah, ia bertanya apakah Abi bersedia jika dijodohkan dengan cucunya? Namanya  Fatimah, ia tinggal di sebrang desa, ini fotonya." Ayahnya menyodorkan foto gadis itu kehadapan Abi..
"Subhanallah, ayah.. inilah gadis yang saat itu Abi lihat di Pasar. Begitu indah cara Allah menuntun rasa ini Ayah."
"Yasudah nak, jika satu pintu sudah terbuka, coba yakinkan hatimu lagi.. cari dia, di istikharahmu. Ayah yakin, Allah pasti akan menuntun hamba Nya yang menjaga kesucian cintanya. Libatkan Allah, insyaAllah cintamu tidak hanya merekah didunia tapi juga sampai surga."

Begitu indah cara Tuhan mempertemukan cinta. 
Tanpa diduga dan tanpa disangka, cinta bisa tiba kapan saja
Tidak bisa disangkal ataupun ditolak
Jika rasanya tiba, kau yang sedang jatuh cinta tidak akan bisa apa-apa
Rasamu ada karena Yang Maha Cinta
Jadi libatkan juga Dia
Dalam sedih dan senangnya jatuh cinta
Agar kelak tak kau sesali sedihnya sahaja
Agar kelak kau bersyukur karena cintaNya 


Ditulis oleh gadis yang penuh cinta, yang mungkin juga sedang jatuh cinta. :)

-d.indra-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeluh dan Menyerah

Untukmu, sahabatku

Penghujung tahun 2018