Percakapan dengan INFP
Sore tadi, aku mengirim pesan singkat kepada sahabatku yang sedang di Malang. Dia sahahabat laki-laki yang sering aku mintai pendapat karena terkadang aku membutuhkan sebuah jawaban dari sudut pandang laki-laki. Mungkin beberapa orang akan bertanya, "kenapa dia"?. Jadi, dia adalah seseorang memiliki pemikiran yang sama denganku, walaupun aku berkepribadian ENFJ dan dia INFP tapi -katanya- kata hasil tes MBTI sih kita sama-sama visioner jadi kita nyambung-nyambung aja kalau cerita dan saling terbuka dan ternyata ya iya....
Aku menanyakan padanya apakah aku terlihat seperti seorang introvert, katanya tidak sama sekali. Aku memiliki banyak teman dan bahkan aku memiliki julukan si ceria. Aku tahu, kalau kebanyakan anak introvert pandai memendam perasaan mereka, termasuk dia. Dan aku, adalah seseorang yang mudah sekali mengekspresikan perasaanku, oleh karena itu aku kembali bertanya padanya.
ENFJ : "aku sedih, kadang salah cerita ke orang yang tidak bisa dipercaya, beri aku wejangan agar aku tidak mudah menceritakannya, termasuk urusan percintaan."
INFP : "Kamu butuh bilang, cuma lebih baik ke orang yang dekat denganmu saja. Anggaplah itu sebuah aib yang belum bisa diumbar sebelum jadian."
***
Hmmm, yha. Bertemu teman yang bisa menjernihkan pikiranmu yang penuh dengan sampah itu adalah sebuah keberuntungan, lebih halusnya bertemu teman yang dapat mengisi kekuranganmu dengan kelebihannya adalah sebuah kebahagiaan. Aku kagum kadang dengan kehebatannya memendam sesuatu, untuk tidak mudah berbicara dan memulai percakapan. Tapi... ya sudahlah, aku seperti ini harus disyukuri juga. Mudah memulai percakapan dan banyak bercerita. Mungkin yang harus aku benahi yaitu aku harus mengurangi cerita yang cenderung "pribadi" ya , hehehe. Cukup taulah, kan ga semua orang bisa menjaga rahasia... Semangat ! :)
-dindrraa-
Komentar
Posting Komentar